Laman

Wednesday 16 December 2015

[SINOPSIS] UGLY DUCKLING Pity Girl Episode 4 Part 1



Alice sibuk packing buat acara liburannya kepantai kali ini.
Alice  : "Apa aku harus membawa topi ini?"
Chicha: "Tentu saja. Itu bagus."
Bibi    : "Alice sayang.Aku tidak pernah membiarkanmu pergi dari pandanganku seperti ini. Kamu harus janji kalau kamu akan jaga dirimu dengan sebaiknya. Aku sudah meletakkan catatan di backpackmu untuk mengingatkanmu."
Bibinya Alice mulai menasihati Alice panjang lebar. Chicha juga mengingatkan Bibi Matha kalau ini hanyalah perjalanan 2 hari 1 malam.
Chicha: "Alice, kameraku ketinggalan dirumah. Ayo pakai punyamu saja."
Alice   : "Apa aku punya?"
Chicha: "Iya. Kamera kecil yang terlihat seperti kamera mainan."
Alice   : "Benarkah?"
Bibi     : "Iya. Kamera kecil berwarna biru. Tapi aku sudah tidak melihatnya beberapa waktu ini. Itu pasti hilang sejak kamu jatuh....... maksudku sejak kamu kaget. "
Alice   : "Benarkah, aku punya kamera?"
Chicha: :"Sudahlah lagipula itu sudah hilang"
Alice   : "Dimana hilangnya?"
Chicha: "Aku sudah mendownload aplikasi kamera lomography di ponselku. Kita bisa menggunakannya."
Bibi     : "Wow, gadis pintar."




Fuyu dan Aston juga sedang packing. Fuyu menemukan kamera kecil biru dan mengutak-atiknya. Aston datang dan menanyakan mengenai celana pendek nya yang akan digunakan untuk berenang pada Fuyu. Fuyu pun segera memberikannya. Fuyu bilang kalau kamera yang dia pegang ini merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan ingatan Alice. Aston tidak sependapat dengan Fuyu karna melihat betapa bahagianya Alice saat ini. Ia tidak mau merusak kebahagiaan Alice. Fuyu pun mengalungkan kamera itu ke leher Aston dan biarkan Aston yang mengambil keputusan mengenai apa yang akan dia lakukan tentang ingatan Alice. Aston balik tanya
Aston : "Kapan kau akan memberitauku mengenai apa yang kau fikirkan tentang Alice."
Fuyu   : "Ini tidaklah menyenangkan kalau aku memberitaukannya padamu. Jika aku ingin mengatakannya, lebih baik kukatakan langsung pada Alice."







Bibi Matha masih saja mengkhawatirkan Alice karna Alice tidak pernah bepergian sendirian seperti ini. Untungnya Chicha menenangkan Bibinya Alice dengan mengatakan kalau liburannya kali ini Alice akan dijaga oleh 2 orang bodyguard, salah satunya yaitu sosok berkulit terang dan akan selalu menjaga Alice seperti Edward dari film Twilight dan satunya adalah sosok periang yang selalu menghibur Alice dengan candaannya. Tentu saja Alice akan bahagia sepanjang waktu. Bibinya berpendapat kalau lebih baik Alice dengan Aston saja. Tapi Chicha tidak mengatakan hal yang sama. Chicha pikir kalau Alice lebih baik bersama dengan Fuyu yang akan membuatnya tertawa sepanjang waktu. Dan sosok yang ditunggu-tunggupun datang.



Tibalah mereka di tempat tujuan. Mereka langsung pergi menuju kamar mereka masing-masing untuk meletakkan barang-barangnya terlebih dahulu sebelum berenang-senang.


Mereka semua berkumpul di depan kolam renang. Fuyu mengajak mereka semua untuk memainkan permainan dengan meletakkan sncak di mulut lalu mereka akan saling berhadapan. Lalu siapa yang duluan mengedipkan matanya maka dia kalah dan akan diceburkan ke dalam kolam renang. Mereka semua menyetujui ide permainan seperti itu. Dan ternyata yang kalah adalah yang memberi ide itu sendiri. WKWKWKWK




Mereka pun pindah ke pantai untuk kembali bersenang-senang. Dan disanalah mereka bertemu dengan Patti yang tinggal di hotel sebelah dan meminta mereka untuk menerimanya ikut bermain bersama. Mereka juga tak lupa untuk selfie bersama. Dan foto itupun dilihat oleh pacar Patti.





Pacar Patti merasa dibohongi oleh Patti karna Patti bilang kalau dia sedang liburan bersama dengan keluarganya. Chicha menyuruh Fuyu untuk segera mengungkapkan perasaannya pada Alice sehingga Chicha meminta Aston untuk mengantarkan Patti kembali ke penginapannya. Aston yang ogah-ogahan akhirnya mau menemani Patti.




Alice yang ditinggal Aston lalu dihampiri Fuyu.
Fuyu  : "Aku ingin memberitaumu sesuatu. Uh.....Aku menyukaimu Alice."
Alice  : "Aku juga menyukaimu."
Fuyu  : "Benarkah? Jangan bohong padaku."
Alice  : "Aku tidak berbohong. Kapanpun aku bersamamu, kau selalu membuatku tertawa dengan candaanmu hingga aku tertawa begitu puas sampai perutku sakit. Bagaimana bisa aku tidak menyukaimu?"
Fuyu  : "Bukan seperti itu Alice."
Alice  : "Itu sama. Aku juga menyukaimu seperti kamu menyukaiku."
Fuyu  : "Kamu benar-benar naif."
Alice  : "Kenapa?"
Fuyu  : "Bagaimana dengan ini? Apa kau merasakan sesuatu?" (ucapnya sambil memegang kedua tangan Alice)
Alice  : "Aku bisa melihat kalau bulu hidungmu sangat panjang."
Fuyu  : "Bukan seperti itu Alice. Padahal moment nya sudah pas."|
Mereka malah berdebat kalau mereka itu juga sama-sama sedang serius.
Fuyu  : "Baiklah. Aku akan mengatakannya dengan jelas. Aku menyukaimu seperti seorang lelaki yang menyukai seorang wanita. Bagaimana jika aku memintamu untuk menjadi pacarku? Akankah itu baik-baik saja?"
Alice  : "Fuyu, bagiku kamu adalah pahlawanku. Dan aku ingin agar kamu menjadi pahlawanku selamanya."
Fuyu  : "(terlihat kecewa) Sebenarnya aku tau kalau hal seperti ini akan terjadi. Aku hanya ingin mengatakannya secara langsung padamu sekali."
Alice  : "Makasih. "
Fuyu  : "Aku akan menjadi pahlawanmu selamanya. My little sister."
Alice  : "My big brother."
Fuyu  : "Ayo kembali. Mau kugendong?"
Alice  : "Iya."






TO BE CONTINUED

No comments:

Post a Comment