Laman

Wednesday 16 December 2015

[SINOPSIS] UGLY DUCKLING Pity Girl Episode 4 Part 2



Setelah sebelumnya Fuyu mengungkapkan perasaanya pada Alice namun Alice hanya menganggapnya sebagai pahlawannya. Akhirnya mereka sepakat kalau mereka akan menjadi big brother and little sister saja.

Chicha begitu sebal dengan Patti yang berbohong dengan pacarnya. Patti malah ikutan makan dengan Alice and the friend. Patti meminta Aston untuk mengambilkan makanan dan Aston memenuhi permintaanya dan bahkan menyuapinya. Fuyu yang tidak mau kalah ikut-ikutan menyuapi Alice. Mereka berduapun diomeli oleh Chicha. Akhirnya Aston meminta Fuyu untuk menemaninya mengambil saus.





Fuyu  : "Aku tau kamu marah karna aku dan Alice kan. Aku hanya menjaganya seperti yang biasa kulakukan padanya. Apa yang salah? Apa kamu cemburu?"
Aston : "Tidakkah itu berlebihan. Kenapa juga kamu memberinya piggy back? Mengapa juga kamu menggenggam tangannya? Jenis perhatian apakah macam itu? mengapa kamu begitu dekat dengannya?"
Fuyu  : "Inilah apa yang mereka sebut dengan CEMBURU."
Aston : "Ini sudah tidak menyenangkan lagi Fuyu."
Fuyu  : "Aku juga tidak sedang membuatnya lucu. Maksudku dengan apa yang kukatakan adalah kalau aku tau bahwa kamu itu sedang cemburu. Aston, Apa kau ingat kalau kau pernah bertanya padaku tentang apa yang kupikirkan tentang Alice? Benar. Aku menyukainya dan aku sudah memberitaunya perasaanku hari ini di pantai. Tapi dia tidak menyukaiku seperti caraku menyukainya. Dia hanya menganggapku sebagai kakak laki-lakinya. Aku hanyalah pahlawannya. Tapi apa yang dia fikirkan tentangmu, aku tidak punya petunjuk tentang itu. Jika kau ingin tau, kau perlu menanyakannya sendiri."
Aston : "Benarkah? Dia tidak punya perasaan apapun padamu?"
Fuyu  : " Iya."
Aston : "Lalu mengapa kau menggendongnya?"
Fuyu  : "Aku menangis. Kau tau. Aku menangis. Itulah mengapa aku menggendongnya sehingga dia tidak akan melihat air mataku."
Aston pun pergi meninggalkan Fuyu dengan perasaan lega dan bahagia.



Saat tiba di tempat makan. Kali ini giliran Alice yang sebal dengan kehadiran Aston karna perilakunya terhadap Patti tadi. Alice lalu pergi beralasan ingin mengambil air minum. Aston pun mengikutinya.
Aston : "Apa yang terjadi? Mengapa kau marah padaku?"
Alice  : "Mengapa kau mengikutiku? Tidakkah kau akan mengupas kepiting untuk Patti?"
Patti   : "Aston, tunggu aku."
Lalu mereka bertemu dengan Tom (pacar Patti). Patti pun langsung memanggil sayang pada kekasihnya itu. Kekasih Patti meminta penjelasan Patti. Patti menjelaskan kalau keluarganya sedang istirahat di hotel dekat ini dan dia secara tidak sengaja ketemu dengan Alice dan Aston. Pacar Patti tidak mempercayainya dan memintanya untuk berhenti membohonginya. Aston bersyukur Tom datang tepat pada waktunya dan meminta Tom untuk membawa Patti bersamanya.






Aston membawa Alice ke suatu tempat.
Alice  : "Aku tidak punya apapun untuk dikatakan padamu. Ngomong-ngomong kenapa kau membawaku kesini?"
Aston : "Aku fikir perjalanan kita akan lebih menyenangkan tanpa adanya patti."
Alice  : "Kufikir Patti menyukaimu."
Aston : "Mengapa? Apa kau cemburu? Huh? Apa kau cemburu?"
Alice  : "Tidak. Apa juga yang harus kucembururi. "

Mereka berdua pergi berbelanja. Mereka bahkan membeli baju couple.
Penjual : "Apa kalian berkencan?"
Aston   : "Bagaimana kami berdua? Apa kami cocok satu sama lain?"
Penjual : "Kalian cocok. Cocok sekali."
Aston   : "Baiklah. Terimakasih."
Alice    : " Kau bilang padanya seperti itu, dia mungkin berpendapat kalau kita.........."
Aston   : "Berkencan, kan? Baguslah kalau begitu. Aku menyukainya."
Alice    : "Menyukai apa? (sambil memukul-mukul lengan Aston dengan keras)"
Aston   : "Sakit tau."
Alice    : "Apa kau marah padaku?"
Aston   : "Berikan tanganmu. "
Alice    : "Lalu apa?"
Aston   : "Berjalanlah bersamaku."






Mereka menikmati waktu kebersamaan mereka dan berselfie ria.





Mereka berhenti di tempat minum. Aston meminta Alice untuk meminum minuman yang telah diminumnya dengan sedotan dia gunakan. Dia lalu memperingatkan Alice bahwa mereka telah berciuman secara tidak langsung. Alice tertegun mendengarnya dan mengelaknya. Alice pun langsung memukul bahu Aston seperti yang biasanya dia lakukan. Aston menyuruh Alice untuk berhenti memukulinya karna lengan kirinya saja sudah merah dan belum sembuh sekarang giliran lengan kanan yang sakit. Aston bilang kalau tangan Alice benar-benar bertenaga super. Alice tiba-tiba mengucapkan terimakasih atas segala sesuatu yang telah Aston lakukan padanya.
Aston : "Kau tidak perlu berterimakasih padaku. Aku senang melakukan sesuatu untukmu."
Alice  : "Tapi jikan bukan karnamu, aku mungkin sudah ditendang dari sekolah. Aku benar-benar terimakasih telah menyemangatiku dan membawaku kesini."
Aston : "Kupikir kau begitu berusaha keras dalam belajar dan ujian karna kau takut ini (menunjuk mulutnya)"
Alice   : "Bukannnn (sambil mukul-mukul lagi)"
Aston  : "Lalu apa yang fikirkan tentang ini? apa kau bepikir bahwa aku akan menciummu?"
Alice   : "(mangguk-mangguk)"
Aston : "Maksudnya adalah meskipun kamu gagal dalam ujian, kamu harus tetap tersenyum."
Alice  : "Huh?"
Aston : "Senyum."
Alice  : "Maksudmu kau meminta senyumanku sepanjang waktu?"
Aston : "Huh. Apa kau mengantisipasi ciuman sepanjang waktu? Kau merencanakan sesuatu kan." LOL






Fuyu menatap foto selfie mereka semua dan fokus pada fotonya dia dan Alice. Fuyu berinisiatif untuk mengunci tempat penginapan dan berujar supaya Aston tidak boleh gagal sepertinya.





Aston : "Selamat malam, Alice."
Alice  : "Selamat malam Aston."
Saat Alice akan membuka pintu ternyata pintunya sudah kekunci. Aston menghampiri Alice. Dan benar saja pintunya sudah terkunci.Mereka berdua pun saling berteriak untuk membangunkan teman-temannya. Namun hasilnya sia-sia. Alhasil mereka tiduran di pinggir kolam renang.
Aston : "Alice. Apa kau masih baik-baik saja?"
Alice  : "Iya. Aku baik-baik saja. Ini seperti saat kita belajar di malam hari."
Aston : "Kau benar. Kau kedinginan?"
Alice  : "Iya."
Aston : "Hmm. Alice. Apa yang kau fikirkan tentangku?"
Alice  : "Aku, tidak punya gambaran apapun."
Aston : "Lalu, .... ketika aku bersamamu. Bagaimana perasaanmu?"
Alice  : "Aku merasa tenang saat kau ada disekitarku. Tapi aku benar-benar tidak tau bagaimana aku seharusnya menyebut perasaan yang kumiliki"
Aston : "Aku juga merupakan hal yang sama. Alice, aku menyukaimu."
Alice  : "Hah?"
Aston : "Aston menyukai Alice. Bagaimana denganmu? Apa yang kau pikirkan?"
Alice  : "Aku.... Aku kepanasan. Ini panas kan? Cuacanya tiba-tiba menjadi panas kan?"
Aston : "Tidakkah sebelumnya kamu bilang kalau kamu kedinginan?"
Alice  : "Tapi sekarang aku kepanasan."










Aston : "Tidakkah kau mengantuk?"
Alice  : "Iya. Tapi aku tidak bisa tidur. Aku tidak ingin tidur. Aku tidak ingin melupakannya. "
Aston : "Tenang saja. Meskipun kamu lupa, aku akan mengatakannya kalau aku menyukaimu lagi dan lagi. Karna aku catatan pengingatmu. Baiklah, aku akan menyimpan beberapa catatan ke dalam memorimu. Aku akan meletakkannya ke dalam otakm sehingga kamu tidak akan melupakannya. Ayo mulai. Alice bisa melupakan segalanya didunia ini kecuali Aston. Dan Aston menyukai Alice. Dan yang terakhir, meskipun aku harus kembali ke Amerika minggu depan, kamu tidak akan pernah melupakanku. Disimpan."



"Aku menyukaimu.......simpan"




BERSAMBUNG


No comments:

Post a Comment