Laman

Wednesday 16 December 2015

[SINOPSIS] UGLY DUCKLING Pity Girl - Episode 5 Part 1


Alice memang sudah bertekad supaya dia tidak tidur sehingga dia tidak akan melupakan hal yang telah terjadi kemarin malam. Chicha menemukan Alice dan Aston yang saling bersandar. Chicha segera memberitau teman-temanya yang juga ikut senang mendengar kabar tersebut. Mereka berdua pun bangun dan Alice langsung ngeloyor pergi. Chicha megejar alice untuk menanyakan kejadian semalam. Alice cerita kalau kemaren malam Aston mengatakan kalau dia menyukainya dan juga dia akan segera kembali ke Amerika. Chicha mendengarnya ikutan sedih.
Alice  : "Kita baru saja bisa memiliki waktu yang baik bersama-sama. Lalu tiba-tiba dia bilang kalau dia akan kembali. Lalu mengapa dia mengatakan itu? Dia pasti tau kalau aku pasti akan dengan segera melupakannya. Setelah aku bangun pasti aku akan lupa. Kau tau kalau itu begitu sulit supaya tidak bisa tidur kemaren malam? Sejak aku tidak ingin melupakan bahwa aku dan dia memiliki kenangan indah bersama-sama. Tapi sekarang dia akan meninggalkanku. Apa kau pikir bahwa aku tidak bisa mengingatnya kembali? Disana juga tidaka ada cara supaya aku bisa mengingatnya. Aku tidak ingin melupakannya. Tapi dia tidak ingin denganku lagi. Apa yang harus aku lakukan?"
Chicha: "Tenang saja. Itu pasti akan baik-baik saja. Kau tidak akan pernah melupakan dia. Aku akan tetap mengingatkanmu, okey?"
Alice  : "Apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin melupakannya. "
Chicha: "Segalanya akan baik-baik saja Alice. "
Berulangkali Alice mengatakan kalai dia tidak ingin melupakan sosok Aston. Apapun yang terjdi dia tidak ingin melupakannya. Mereka pun bergegas untuk segera kembali karena 2 hari telah berlalu. Saat Aston ingin membawakan tas milik Alice, namun Alice menolaknya dengan halus karna dia merasa masih sebal dengan keputusan Aston yang akan segera pergi meninggalkannya.









Hal inipun juga terjadi saat di dalam bus. Alice hanya diam saja duduk disamping Aston. Bahkan saat Aston memberikan headphone pada Alice untuk menghiburnya namun Alice menolaknya.




Fuyu  : "Jadi apa yang akan kau lakukan?"
Aston : "Aku juga tidak tau. Setelah aku memberitau Alice bahwa aku akan kembali ke Amerika, sperti yang kau liat. Dia menjadi pendiam. Mengapa dia tidak brbicara padaku? Aku bingung sekarang. Haruskah aku tidak pergi?"
Fuyu  : "Tidak bisa. Itu masa depanmu. Dan aku juga tidak berfikir kalau orangtuamu akan baik-baik saja.dengan ini."
Aston : "Tapi aku hanya punya waktu satu minggu yang tersisa."
Fuyu  : "Aku tau kalau kamu harus kembali apapun yang terjadi. Tapi sebelum itu, kamu punya satu hal yang belum kamu katakan pada Alice." (sambil menyodorkan kamera kecil)



Paginya Aston datang menghampiri Alice untuk berangkat bareng. Bukan Alice yang muncul tapi malah Bibi Martha. Ternyata Alice sudah pergi ke sekolah lebih awal yang dijemput oleh Chicha. Aston segera beranjak untuk pergi ke sekolah.\



Setibanya di sekolah, Aston langsung menghampiri Alice dan menanyakan alasannya mengapa dia tidak menjawab telponnya. Padahal dia sudah menelponnya berulang kali.
Aston : "Kenapa kamu tidak memberitauku kalau kamu akan datang ke sekolah sendiri? Dan juga tidakkah kau tau kalau banyak orang yang mengkhawatirkanmu? Jadi apa yang kau ingin aku lakukan sekarang? Apa kau membiarkanku untuk menjemputmu mulai dari sekarang? Atau kau ingin datang kesini sendiri? Alice, apa kau mendengarkanku? Aku sudah berusaha baik padamu, kau tau."
Alice  : "Aku tidak memintamu untuk baik padaku. Jika aku tau kalau kau akan menjadi baik lalu pergi setelahnya. Aku tidak pernah menginginkannya. "
Aston : "Baiklah. Mulai sekarang mari kita berpra-pura untuk tidak saling mengenal satu sama lain. Setelah aku pergi, kau hanya perlu melupakanku."
Alice  : "Tentu saja aku akan melupakanmu. Senang sekarang?"
Alicepun pergi meninggalkan Aston sendirian.



Aston memandangi foto-foto yang diambil oleh Alice dengan kamera mininya. Alice sedang bersama Fuyu. Fuyu menanyakan padanya kenapa Alice tidak mengajak bicara pada Aston. Apa Alice masih marah pada Aston? Alice menjawab kalau dia sebenarnya sudah tidak marah lagi padanya. Dia tidak mengajak Aston bicara karna takut kalau dia tidak akan bisa membiarkan Aston pergi. Fuyu menanggapi kalu saat Aston tidak ada disini, maka dia yang akan melakukan apapun yang biasanya dilakukan oleh Aston. Fuyu akan memanggil Alice tiap pagi dan mengatakan:
Fuyu  : "Halo, selamat pagi. Namamu Alice. Namaku Fuyu. Oke? Dan aku juga akan melakukan apapun yang dilakukan Aston untukmu. Seperti ini (dengan leluconnya)"
Alice  : "Fuyu, aku benar-benar takut bahwa aku mungkin akan melupakannya. "
Fuyu  : "Ini untukmu dari Aston. Hanya perlu baca untuk dirimu sendiri dan pikirkan mengenai apa yang akan kau lakukan selanjutnya."
Alice  : "Makasih."






Aston : "Bisakah kau datang dan temui aku di taman sore ini? Aku memiliki sesuatu yang harus diberitaukan padamu. Aku akan menunggumu disana."


Alice pun datang ke tempat janjiannya dengan Aston. Dan dia terkejut dengan adanya foto Aston. Aston menanyakan mengenai apakah Alice sudah mengingatnya. Jika belum mengingatnya, maka Aston menunjukkan wajahnya yang ditutupi dengan setengah bukunya.






Alice pun mulai sedikit demi sedikit megingatnya dan meminta Aston untuk menghentikan apa yang dia lakukan. Aston menjelaskan kalau semua itulah kenyataan yang sebenarnya yang harus diketahui oleh Alice. Aston memperjelas kalau dialah orang yang duduk di bangku dengan buku itu dan karna dialah Alice jatuh dari pohon. Aston menyadari kalau dialah penyebab semua ini dan meminta maaf pada Alice. Namun Alice masih saja menyangkal tidak mau menerima kenyataan.



Alice  : "Mengapa kau tidak memberitauku sejak awal?"
Aston : "Jika aku memberitaumu sejak awal, aku takut kalau kamu mungkin membenciku dan tidak pernah mau bicara denganku. Aku minta maaf."
Alice merasa kalau perasaannya akan lebih baik kalau saja Aston tidak bersikap baik padanya sejak awal. Alice merasa kesakitan kepalanya dan lalu pingsan.




TO BE CONTINUED

No comments:

Post a Comment